Pemerintah terus mendukung peningkatan kualitas pegawai negeri sipil
(PNS), salah satunya dengan program beasiswa di sejumlah kementerian dan
lembaga. Tidak hanya di dalam negeri, program beasiswa S-2 dan S-3 itu
juga tersedia untuk kampus-kampus di luar negeri.
Ketua Pusat
Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) Yahya Rachmana Hidayat menyatakan,
penyediaan kesempatan kuliah di luar negeri bukan tanpa alasan. Menurut
Yahya, setidaknya ada tiga manfaat yang bisa diperoleh PNS ketika
mengikuti pendidikan di luar negeri.
"Kenapa harus di luar
negeri? Karena ada nilai tambah, yakni kemampuan bahasa asing. Kedua,
kita bisa mengambil nilai-nilai positif dari negara tempat kuliah di
mana yang menjadi lokasi tujuan ialah negara-negara maju, seperti AS,
Jepang, dan Korea. Ketiga, bisa jadi agen perubahan," kata Yahya kepada
Okezone, belum lama ini.
Namun,
lanjutnya, program beasiswa juga tersedia di berbagai universitas dalam
negeri. Hal itu, lanjutnya, menjadi pilihan bagi para PNS yang memiliki
keterbatasan waktu, seperti para ibu yang tidak memungkinkan untuk
membawa anak mereka selama mengikuti program tersebut.
Menurut
Yahya, saat ini pemerintah juga meningkatkan minat PNS untuk menempuh
pendidikan hingga jenjang doktor. Para lulusan S-3 itu, kata Yahya, akan
menjadi pengevaluasi berbagai kebijakan yang telah dan akan ditetapkan
oleh pemerintah.
"Kenapa PNS butuh S-3? Karena pemerintah perlu fungsi
think tank untuk mengevaluasi kebijakan. Itu datang dari PNS sendiri selaku pengimplementasi kebijakaan," tuturnya.
Beasiswa lainnya: